Cara mudah Mengatasi Anak dalam ke Sulitan Belajar Membaca


   KESULITAN DALAM  BELAJAR MEMBACA!!!

 Oleh RENI S. MISSA, S. Pd (Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri Nunuh Posmanu)


Kesulitan membaca tentunya menghambat perkembangan anak dalam belajar. Dan mengakibatkan anak tidak percaya diri, dan akhirnya menarik diri dari pergaulan. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, ayo bapak dan ibu bisa mencoba 7 strategi mengatasi anak dalam  kesulitan membaca!


1.Pastikan Anak Mengenal Huruf dengan Baik

Penyebab utama anak sulit belajar membaca adalah tidak mengenali huruf dengan baik. Misalnya, huruf “b” dan huruf    “d” yang sering tertukar. Bapak dan ibu  bisa meningkatkan ingatan mereka terhadap huruf melalui buku cerita atau                    mengajaknya bermain tebak huruf.

Permainan tebak huruf bisa dilakukan di mana saja. Saat duduk santai di rumah, sebutkan satu huruf, dan minta ia untuk             mencari di kemasan produk, label, atau poster yang ada di sana. Cara belajar ini terasa efektif dan menyenangkan. 


2. Ajak Anak Memahami Kata yang Dibaca


 Beberapa anak bisa memahami dan membaca susunan huruf, namun tidak mengerti makna dari kata tersebut. Cara                      mengatasinya yaitu dengan menyiapkan gambar di atas tulisan yang telah dibaca untuk memahami maksud dari                setiap    kata.

 Namun bapak, ibu juga harus menyesuaikan dengan sikap anak ya. Sebab, ada anak yang lebih senang menebak gambarnya       tanpa membaca tulisannya. Bapak ibu bisa mengatasinya dengan cara menutup gambar terlebih dahulu, agar anak tetap              fokus membaca huruf yang ada. Setelah anak selesai membaca, baru buka gambarnya dan tunjukkan kalau kata yang ia baca      tadi merupakan nama dari gambar itu.

 

3. Belajar dengan Kartu Kata


 Belajar membaca juga bertahap, anak harus melalui tahap belajar membaca suku kata sedikit demi sedikit. Bapak, Ibu  bisa        mencoba menyiapkan kartu kecil berisi satu sampai dua suku kata yang hanya terdiri dari huruf vokal dan                        konsonan.Contohnya, tulisan “Ba”, “Bi”, “Bu”, dan masih banyak lagi. Jika anak telah memahami cara membaca suku kata,      maka tambahkan huruf konsonan lagi di belakangnya, seperti “Bak”, “Bis”, dan sebagainya.


4. Perkuat Pemahaman Fonemik


 Dalam buku Preventing Reading Difficulties in Young Children yang dirilis oleh The National Academies Press, dikatakan          bahwa memperkuat pemahaman fonemik sangat penting untuk membantu anak  yang belum bisa membaca. Fonemik                  adalah ilmu yang mempelajari bunyi ujaran dalam fungsinya sebagai pembeda arti. Contoh kata “kuku”, “kaki,” dan                 “kaku”.  Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat pemahaman fonemik anak, yakni:

  • Bergantian membaca dengan suara lantang.
  • Bermain kata dengan rima, seperti mata, kata, tinta, atau paku, saku, duku.
  • Berlatih memecahkan kata panjang menjadi suku kata, seperti ke-ma-rin, atau je-ra-pah.

5. Baca Buku yang Tepat


 Ajak anak untuk membaca buku dengan tema yang mereka sukai. Pilih buku yang 90% kata di dalamnya sudah dimengerti         oleh anak, supaya anak dapat fokus belajar membaca sendiri tanpa bingung dengan arti kata yang ia baca.

 Nah, jangan lupa untuk menemani anak membaca bergantian dengan suara yang lantang. Membaca secara bergantian                 merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mendorong anak lebih pintar membaca


6. Jangan Memaksa Anak


 Anak belajar membaca sesuai dengan kemampuan serta kemauan. Setiap anak mempunyai batasan dan energi yang berbeda      untuk fokus pada satu Oleh karena itu, ketika mengajari anak membaca, Bapak Ibu tidak bisa memaksa mereka. Memaksa         anak untuk cepat membaca membuat mereka stres, kapok, serta trauma. Anak bisa saja menolak dan menganggap             kegiatan membaca adalah hal yang menakutkan. Jika Bapak, Ibu sudah merasa lelah, berhenti dan biarkan anak belajar               sendiri.


7. Berikan Dukungan Penuh


Kesulitan membaca berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri anak. Sebagai orangtua, Ayah dan Bunda bisa memberi      dukungan berupa pujian atau hadiah untuk setiap progress yang telah dicapai. Ketika anak menyadari bahwa Anda            selalu mendukungnya, ia akan termotivasi untuk terus mencoba.

    Semoga bermanfaat.